Pages

Protected by Copyscape Duplicate Content Finder

Monday, March 14, 2011

Bayang - bayang Gurita - Part 7

  Bagaimana Dunia ini Dikendalikan Dengan Licik
Pada tanggal 2 Agustus 1990 pasukan Saddam Hussein menyerbu
pertahanan Negara kaya akan minyak, Kuwait, khawatir pasukan Irak
melakukan invasi ke Saudi Arabia, Amerika Serikat dan para sekutunya
berhamburan kesemenanjung Arabia dan membentuk pertahanan dengan
julukan “Tameng Padang Pasir/Dessert Shield” Hasilnya adalah serangkaian
pembicaraan diplomatic, dan negosiasi yang secara cepat tidak
menghasilkan harapan terhadap situasi. Pada tanggal 17 Agustus 1991
Tameng Padang Pasir berubah menjadi Badai Padang Pasir.
Jutaan warga diseluruh dunia berterima kasih pada CNN dan BBC karena
bias menyaksikan peperangan secara langsung. Stasiun-stasiun televisi ini
terus melakukan propaganda penyusutan pasukan Saddam Hussein yang
mendapat ganjaran dari pasukan yang jauh lebih unggul secara teknologi,
ekonomi dan politik. Sangat sedikit yang kita pahami bahwa semua ini sejak
awal telah dikendalikan dan dimanipulasikan oleh gerakan kelompok
bayangan elit. Kelompok ini telah membentuk sebuah imaginasi seseorang
(Saddam Hussein) yang memiliki satu juta pasukan elit yang sangat kuat
dalam puncaknya untuk penguasaan kekuasaan nuklir. Selanjutnya mereka
menakut nakuti dunia dengan menyebarkan berita dan informasi bahwa
Saddam telah menguasai dua puluh persen minyak dunia dalam satu malam
bersamaan dengan ini memanipulasikan kita semua bahwa kemungkinan
besar akan terjadi kelangkaan minyak dalam waktu yang relatif singkat jika
tidak segera diambil sikap.
Pada kenyataannya Saddam tidak lebih dari sebuah pion diantara banyak
pion yang dimanipulasikan oleh kelompok elit yang licik. Saddam atau Irak
tidak lebih dari sekedar boneka, yang menjadi bagian dari permainan grand
master. Perang Terluk adalah batu loncatan yang dipersiapkan dengan
sangat cermat. Pencipta dari Perang Teluk bukan dan tidak lain dari para
warga asing yang bertujuan mengendalikan aktivitas dunia. Sesungguhnya
mereka telah melakukan berbagai kegiatan selama berabad-abad.
Dari berbagai lokasi yang tidak terlihat mereka telah merekayasa berbagai
peperangan, revolusi dan resesi. Mereka menguasai apa yang dibaca umum,
apa yang didengar dan berbagai hal yang tampak dalam pengelihatan.
Mereka telah mampu mengatur untuk mempengaruhi seluruh penduduk
hingga bagaimana cara berpikir, melakukan infiltrasi-infiltrasi posisi-posisi
penting dari para penguasa dan dari setiap tempat yang tidak terlihat inilah
mereka telah menciptakan sebuah bentuk dan peraturan politik, suatu bentuk
perekonomian baru dan yang dosa yang paling kejam adalah pembentukan
kepercayaan atau agama baru. Dengan tujuan utama mereka adalah
penguasaaan dunia secara keseluruhan dimana mereka tidak mungkin
berhenti dengan konsekuensi apapun untuk mencapai tujuan mereka.
Tujuan mereka telah menjadi bagian dari pidato-pidato para pemimpinpemimpin,
presiden Amerika Serikat, George Bush.
“Apa yang menjadi perjuangan bukan hanya sekedar Negara kecil
namun ide-ide besar yang cemerlang
Sebuah Kebijakan Baru Dunia”
The
Illuminati
Secarik latar belakang
Pada tahun 1773 Mayer Amschel Rothschild mengumpulkan dua belas
rekan-rekannya yang paling berpengaruh dan meyakinkan mereka bahwa
jika mereka menyatukan segala sumberdaya secara bersama, mereka dapat
menguasai dunia. Pertemuan ini terjadi di Frankfurt, Germany. Rothschild
juga menyampaikan bahwa dia telah menemukan calon yang tepat,
seseorang yang sangat intelek dan cerdas, untuk memimpin organisasi
sebagai mana direncanakannya. Namanya adalah Adam Weishaupt.
Adam Weishaupt
Penemu
Illuminati 1 May 1776
“Berpegang teguh pada rahasia kita; Jika diperlukan untuk
menghancurkan semua Kristiani, segala bentuk agama, kita harus
berpura-pura bahwa kita adalah pemeluk agama yang taat, ingat yang
terpenting adalah pencapaian akhir, dan kebijakan adalah penguasaan
guna melakukan kebaikan dengan segala kelicikan melakukan kekejaman.
Semua ini bisa dilakukan dengan cara dan bukan lain melalui asosiasi
rahasia, yang hanya dengan derajat, dan secara diam-diam, kuasai mereka
semua pemerintahan setiap wilayah, dan manfaatkan segalanya untuk
tujuan ini, dimana kita berikan keculasan ini untuk tujuan akhir. Penekanan
ini bertujuan Kukuasaan ini guna menghancurkan Kristianiti, dan
mengambil alih semua kekuasaan pemerintahan sipil” 1
Pada tanggal 1 mei 1776 Adam Weishaupt (dengan nama sandi Spartacus)
mendirikan sebuah kelompok rahasia bernama Pemerintahan Illuminati/the
Order of the Illuminati. Weishaupt adalah seorang professor Canon Law di
Universitas Ingolstadt di Bavaria, bagian dari German. Hingga saat ini hari
mei/May Day menjadi bagian penting bagi Komunis Rusia. Mereka juga
merayakan festival parade militer hingga saat ini. Para Illuminati bertujuan
untuk mendirikan Kebijakan Dunia Baru. Tujuan utama mereka adalah
sebagai berikut:
1) Penghapusan dan penguasaan terhadap seluruh penguasa pemerintahan,
2) Penghapusan dan penguasaan terhadap seluruh lahan pribadi
3) Penghapusan dan penguasaan terhadap kekayaan keturunan
4) Penghapusan dan penguasaan terhadap jiwa pejuang
5) Penghapusan dan penguasaan terhadap keluarga
6) Penghapusan dan penguasaan terhadap agama
7) Penciptaan sebuah pemerintahan dunia
Pada bulan Juli 1782 Kelompok Illuminati bergabung dengan Freemasonry
pada sebuah kongres di Wilhelmsbad. Comte de Virieu, seseorang yang
hadir dalam konferensi itu, pergi dengan tubuh gemetaran. Ketika ditanya
tentang “Tragedi Rahasia” dia hanya menjelaskan dan menjawab: “Saya
tidak mungkin membuka tabir mereka pada kalian. Saya hanya bisa
menyampaikan bahwa semua ini merupakan sesuatu yang sangat serius dan
jauh diluar jangkauan perkiraan kalian semua”. Sejak saat itu, menurut
penulis biografinya, The Comte de Virieu hanya dapat mengatakan
Freemasonry dengan horor”. 2
1 New World Order by A. Ralph Epperson pg. 16 / www.amazon.com
2 http://www.geocities.com/CapitolHill/Lobby/1887/secondessay.html
Latarbelakang Sejarah Free Masons
Musuh-musuh Islam
Dan
Kebebasan Dunia
Awal mula rencana global ini bukan berasal dari Gedung Putih. Kita harus
mundur jauh kebelakang dalam sejarah ini, jauh hari sebelum pendatang
menetap di Amerika Utara.
Pada tahun 1095 disebuah tempat bernama Claremont, Perancis. Diabad ke
11 Eropa pada saat itu dibawah kekuasaan gereja. Mereka menjadi kendali
dari pikiran hingga hati rakyat. Kekuasaan ini memberi peluang bagi Paus
Erwin II untuk membiayai peperangan terhadap khalifah Islam. Mereka
menjuluki peperangan ini sebagai perang salib untuk merebut kembali
wilayah Yerusalem, yang telah berada dalam kekuasaan Islam sejak tahun
637 dimana pada tahun 1099 semua ini menjadi pertumpahan darah yang
maha dasyat dan penghentian tiba-tiba.
Dengan nama Salib, wanita diperkosa dan dibantai, anak-anak di
hunus dengan pedang digambarkan pada saat itu, banjir darah diruasruas
jalan hingga setinggi dengkul kuda (Saya tidak percaya telah terjadi
banjir darah hingga separah itu, tetapi hal ini menggambarkan telah terjadi
pembantaian kejam dalam perang Salib pada saat itu). Dari lahan tempat
terjadinya pertumpahan darah dan kekejaman itu maka bangkitlah beberapa
orang, yang pantang menyerah dalam tujuannya untuk mendapatkan
segalanya berapapun harga yang harus dibayarnya.
Dua puluh tahun setelah ditaklukannya Yerusalem,
Twenty years after the seizure Jerusalem, the Dome of the Rock was by a
group of warrior monks calling themselves The Knights of the Temple of
Solomon or most simply the Knights Templers.
Ketika di Yerusalem, para Pendekar ini mulai berpaling semakin jauh dari
ajaran-ajaran Kristianiti. Mereka mempelajari ilmu rahasia Kabala, sebuah
ilmu hitam Yahudi kuno sekaligus dengan penyembahannya. Orang-orang
Yahudi mempelajarinya dari para penyihir-penyihir Mesir kuno (pada zaman
perbudakan saat kekuasaan Fir’aun) mereka kemudian membawa ilmu ini ke
Babilon yang pada saat itu bernama Navakanazar.
Pada tahun 1307, pada saat kekuasaan Raja Philip dari Perancis, para
Templers itu ditangkap dengan tuduhan penyangkalan terhadap Nabi Isa,
homosexualitas dan pemuja berhala dan juga sihir.
Pada tahun 1314 Paus Claymont V menyerukan perang kepada semua yang
menyangkal agama Kristen, maka tanah dan kepemilikannya diambil alih.
Pimpinan mereka Chekthemolay ditangkap dan dibakar. Para Templers
mulai terpojok dan pada saat situasi seakan mereka sudah merasa tamat,
sepercik cahaya muncul dari suatu sudut penuh harapan. Mereka
mendapatkan tempat aman dan perlindungan, tapi bukan di Perancis. Tetapi
di sebuah Negara yang sedang berupaya dan berjuang untuk kemerdekaan
dari Inggris. Negara tersebut adalah Skotlandia. Harapan Skotlandia untuk
kemerdekaan telah luluh dengan wafatnya William Wallace. Untuk Raja
Skotlandia “Robert the Bruce” kehadiran para pejuang merupakan angin
segar seraya senjata rahasia. Pengalaman mereka yang telah berperang
melawan pasukan tangguh Islam selama lebih dari dua ratus tahun
menjadikan mereka pakar dalam pertarungan dan peperangan bergabungnya
mereka menjadikan kekuatan tangguh bagi pasukan manapun.
Ditahun 1314 para Templers ini bergabung dengan Bruce dan pasukannya,
mereka turun kemedan “Ballack Burn” untuk pertarungan melawan Inggris
yang telah lama dinantikannya. Aliansi Robert Bruce dengan para pemuja
berjaya, 25,000 kekuatan tentara Inggris dipermalukan dengan kekalahan
sekalipun hanya melawan enam ribu lima ratus orang. Impian kemerdekaan
bagi Skotland akhirnya terpenuhi. Para Templers telah bangkit kembali dari
ujung kehancuran, sejak saat itu
mereka tidak pernah lagi
terkalahkan. Kali ini mereka
akan mengendalikan negaranya
dengan cara mengendalikan
Rajanya demi melestarikan
perintah rahasia para Templers
rela mati demi apapun. Para
Templers yang berhasil lolos dari
Eropah akhirnya dapat
beristirahat dengan tenang dalam
Rovelin Chapel Skotlandia (sebagaimana terlihat dalam gambar disebelah
kiri ini), yang hingga saat ini tetap berdiri megah pertanda kehadiran mereka
di Inggris. Keturunan mereka tumbuh dan berkembang sebagai lambang
kekuatan dari pada Skotlandia. Pada tahun 1603 dengan wafatnya Ratu
Elizabeth I berdampak terhadap kelanjutan kerajaan tersebut sehubungan
tidak adanya keturunan sebagai penerus kepemimpinan, maka sebagai
pelimpahan kepemimpinan di Inggris pada saat itu jatuh kepada Raja James
V dari Skotlandia yang selanjutnya menjadi Raja. Oleh sebab itu Skotlandia
dan Inggris bergabung menjadi satu kerajaan baru dan kekuatan para
Templers menguasai kejayaan Skotlandia dan selanjutnya menyebar dan
berpengaruh diseluruh wilayah Inggris. Untuk lebih dari seratus tahun para
Templers merahasiakan aktivitas mereka sebagai baying-bayang, Maka
sejalan dengan penrkembangan waktu, hari demi hari, hingga semakin
kehadiran mereka sedikit demi sedikir semakin pudar hingga suatu saat
akhirnya terlupakan.
Dan sejak saat itu sesuai dengan berjalannya waktu dan sejak turun
menurun, Selama ini mereka terus dan selalu memanfaatkan waktu
berencana dan menjalankan aktifitas dan kegiatan mereka sesuai dengan apa
yang telah mereka buat dalam sebuah perencanaan yang komprehensif.
Mereka terus memadukan kekuatan-kekuatan dan melakukan penyusupanpenyusupan
merebut dan menguasai posisi-posisi dan kedudukan-kedudukan
penting dan strategis menjadikan suatu kekuatan yang terpadu disegala
penjuru dan wilayah kerajaan. Pada tahun 1717 para templers kembali
menunjukan eksistensi mereka di Eropah. Kini mereka telah tumbuh baik
dalam jumlah maupun kekuatan dimana mereka telah siap untuk untuk
bangkit, dimana mereka melakukan pembaharuan jati diri, bersih dan
terbebas dari pengaruh dan reputasi masa lalu. Identitas baru mereka
memberikan kredibilitas baru dalam lingkungan kerajaan Inggris. Nama
yang menjadi pilihan mereka, sebuah nama yang diketahui oleh banyak
orang namun hanya dimengerti oleh segelintir manusia adalah “Free
Masons”.
Free Masons
Free Masons
“Kita harus membiarkan federasi
ini untuk terus berjalan sebagaimana adanya…
TETAPI kita harus menciptakan sebuah
SUPER RITE, yang akan tetap terjaga
kerahasiaannya, dimana kita akan
menamakan mereka sebagai para Mason
dengan derajat yang tinggi, para pilihan,
dimana kita yang akan memilih mereka.
Berkaitan dengan para saudara kita dalam
Masonry, mereka ini HARUS disumpah
dengan ganjaran yang paling tinggi untuk
menjaga kerahasiaan. Melalui SUPREME RITE ini, kita akan menguasai
SELURUH freemasonry dimana akan kita jadikan menjadi sebuah sentra
internasional, dan akan menjadi lebih kuat dan tangguh karena arah dan
tujuan kita tidak akan terditeksi dan TIDAK AKAN DIKETAHUI”
Giuseppe Mazzini
Identitas baru ini akan mengangkat derajat dan harga diri Free Mason.
Anggota pertama Free Mason dalam dunia ini adalah Frederick, Putra
Mahkota dari Wales. Hingga anggota yang terkini termasuk diantaranya
Pangeran Philip dari Duke of Edinborough dan pasangan Ratu
Elizabeth II dari Inggris, dimana Ratu Elizabeth II juga merupakan
patron tingkat tinggi dari Mason. Dibalik pintu dan dalam ruangan tertutup
para Free Mason bebas melakukan aktivitas dan kegiatan ilmu hitam dan
ritual yang dilakukan turun temurun dari para pendahulu mereka,
selanjutnya ritual ini menjadi bagian dari tingkat derajat kedudukan dan
keanggotaan mereka yang selanjutnya disebut sebagai “Tingkat/Degree”.
Free Mason jelas tidak puas dengan kekuasaan mereka di Inggris saja;
ambisi mereka jauh lebih besar dan tinggi dari itu!
Pada tahun tahun berikutnya, dunia dan Amerika dihujani dengan berbagai
peperangan dan revolusi, yang berikutnya jauh lebih hebat dari yang
sebelumnya. Semua kejadian ini sesungguhnya tidak seperti yang dipercaya
oleh kebanyakan orang pada umumnya, yang merupakan kejadian-kejadian
yang penuh dengan spontanitas, melainkan dikendalikan oleh beberapa
gelintir manusia yang haus akan sebuah kekuasaan yang mutlak.
Semua ini diawali dari sebuah Negara yang telah mereka tinggalkan ratusan
tahun yang lampau dan akan kembali kepangkalan mereka untuk penguasaan
Global seandainya kekejaman mereka terpenuhi.
Perancis pada abad ke 18, dimana mayoritas penduduknya hidup dibawah
garis kemiskinan dan para pemimpin mereka hidup dengan penuh
kemewahan dan extravaganza. Disitu terdapat perbedaan atau gap yang
sangat curam diantara kedua kelas. Para Free Mason akan memanfaatkan
peluang ini untuk melontarkan janji-janji atau kesepakatan demi kekuasaan
yang menghasilkan sebuah kekacauan luar biasa dalam sejarah kehidupan
Perancis. Dalam keadaan dimana terus meningkatnya suhu dan amarah
warga Perancis ini, Para Mason mengambil kesempatan dan peluang dalam
mempropagandakan peperangan yang telah mereka rencanakan dengan rapih
dan matang. Dengan telah menguasai sistem media maka dengan mudah
mereka memanfaatkannya sebagai gelombang dalam mempengaruhi
pembentukan opini public (seperti halnya para Yahudi yang pada saat ini
telah menguasai media cetak dan elektronik di Amerika Serikat). Media
cetak dan surat kabar diarahkan untuk menyuarakan hari-hari kehancuran
kerajaan pada saat itu dan membangun kebangkitan rakyat berazazkan pada
kebebasan, kebersamaan dan penutupan. Kekuatan akan kekayaan para
Mason terlimpahkan untuk mempengaruhi lanskap dan infrastuktur politik
Perancis. Politisi dibayar dan dibeli oleh para Mason guna memperjuangkan
dan mempromosilan ideologi Masonik. Pertemuan-pertemuan rahasia para
Mason mulai terbuka untuk anggota tentara Perancis; Para jenderal dan
petinggi militer mulai mendapat indoktrinasi tentang ajaran-ajaran serta cara
dan pola pikir para Mason. Maka dengan masyarakat, politisi dan militer
dalam genggaman dan kendali para Mason, para Mason akhirnya dapat
bangkit kembali.
Pada tanggal 14 Juli 1789 segerombolan manusia menyerbu Basteel (Sebuah
penjara di Paris). Ini merupakan pertanda kebangkitan perlawanan terhadap
penguasa Perancis yang menimbulkan berbagai gerakan massa disegala
penjuru Perancis. Masyarakat dan penduduk dari berbagai penjuru desa dan
kota meluapkan kebencian mereka terhadap sistem dan bentuk
kepemimpinan kerajaan. Pada tahun 1793 kebencian dan amarah warga
Perancis baru mulai reda. Pada tanggal 21 Januari pada tahun yang sama
Raja Louis XVI dipenggal kepalanya dihadapan massa, memberikan tanda
berakhirnya sebuah kepemimpinan kerajaan dan lahirnya perluasan wilayan
Mason di Eropah! Dengan tumbangnya kerajaan bagaikan tidak ada
lagi penghalang bagi para Mason dan penguasaan penuh terhadap
Perancis. Apa yang terjadi selanjutnya telah menempatkan para Mason
pada sebuah dilemma yang sangat serius. Pergantian dan perubahan ini
tidak sesuai dengan rencana awal para Mason.
Seorang prajurit muda bernama Napoleon Bonaparte mulai bangkit dalam
memimpin Perancis menuju pertumpahan darah untuk berperang dengan
Eropah, bukannya mengikuti irama gendang para Mason, Napoleon
menyatakan dirinya sebagai Penguasa Perancis. Napoleon akhirnya dipaksa
untuk meletakan kekuasaannya pada tahun 1814 yang kemudian dipenjara di
Pulau Korsika. Sangat disayangkan bagi para Mason, Napoleon tiba
kembali di Paris pada tahun 1815, kembali membangun kekuatan yang siap
untuk melakukan peperangan baru di Eropah. Para Mason menghadapi
masalah baru dihadapan mereka. Kerajaan Inggris dengan sekutunya para
Mason tidak dapat terus berperang melawan Napoleon tanpa harus
menanggung potensi akan kebangkrutan.
Ketika kemua haparan hamper pudar, maka datanglah sumber dukungan dari
Nathan Rothschild. Nathan (Seorang Yahudi) adalah seorang kepala
keluarga banker. Berhubung keluarganya adalah Yahudi, maka dia tidak
punya pilihan untuk bekerja secara gelap. Dia menuntut pengakuan
keberadaan Yahudi disamakan dengan warga Eropah untuk sebagai pelaku
usaha dan bisnis secara terbuka. Seringkali dia didapatkan seorang diri pada
saat melaksanakan tugas dan kewajibannya. Jika para Mason menolak
pendanaannya dia dapat saja langsung berbalik kepada Napoleon. Para
Mason dalam posisinya yang terpojok, tidak memiliki pilihan melainkan
untuk menerima pinjaman dari Rothschild.
“Awal pertalian antara Para Mason dan Yahudi ini berlanjut hingga ke-era
moderen saat ini, masing-masing pihak memiliki tujuan yang serupa dan
berbagi dalam meraih manfaat dan keuntungan”
“Pada mulanya kaum Yahudilah yang mengajari ilmu hitam kepada para
Knight Temples di Yerusalem”.
Di tahun 1815 pasukan Kerajaan Inggris, Belanda dan Rusia mendarat di
Waterloo dan Belgia, dimana mereka berhadapan dengan pasukan Napoleon
yang akhirnya mengalahkannya. Napoleon ditangkap dan sejak itu tidak
pernah lagi diizinkan untuk kembali. Sekalipun sejarah mencatat sedikit
tentang keterlibatan para Mason dalam perjuangan, karena memang para
Mason sengaja menunjukan jati diri mereka pada saat itu. Maka pada
akhirnya Perancis berada dalam kekuasaan Mason.
Pada tahun 1904 Marc Vadourasambo seorang Free Mason membuat sebuah
pernyataan dihadapan umum:
“Free Masonr telah bekerja secara terselubung, namun kukuh pada tujuan
dalam mempersiapkan sebuah revolusi yang selanjutnya menyatukan kita
dengan Free Mason dalam bentuk sebuah perjanjian dengan hanya satu
bentuk penawaran yaitu sebuah revolusi dan tepuk tangan yang saya terima
dari sisi kiri saya yang saya telah terbiasa telah membuktikan kepada anda
semua dimana kalian semua telah mengakui bersama saya bahwa para
Mason lah yang telah membuat revolusi Perancis”.
Ketika apa yang “menjadi julukan” penemu Amerika berlabuh di Plymouth
Rock, para penumpang bukan hanya mereka yang ingin memisahkan diri
dari Inggris namun juga terdapat para penumpang yang memiliki agenda
rahasia, Para Free Mason. Ketidak adilan bagi para penemu Amerika yang
mereka perjuangkan dan lari dari Eropah, juga mereka temukan di lahan
baru ini, dalam bentuk kekuasaan kerajaan Inggris. Untuk dapat
memperoleh kekuasaan mutlak dari sebuah wilayah, para mason harus
melakukan hal yang serupa sebagai mana mereka mengusai Perancis. Emosi
masyarakat mereka kuasai dan mereka ubah menjadi sebuah amarah dan
sebagai mana telah terjadi di Perancis, amarah itu mereka jadikan menjadi
sebuah perang. Namun kali ini kesalahan yang pernah mereka lakukan tidak
terulang kembali. Sekalipun para Mason telah memanipulasi kerajaan
Inggris, perang kemerdekaan Amerika merupakan sebuah tindakan yang
perlu dilaksanakan dan mereka yang terlibat dalam perang ini adalah harga
yang harus dibayar oleh para Mason guna meraih impian mereka.


2B Continued...

Part 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14... Daftar Pustaka




0 comments:

Post a Comment

 

The Most Reliable Hosting Service

Friends