Pages

Protected by Copyscape Duplicate Content Finder

Monday, March 14, 2011

Bayang - bayang Gurita - Part 4

  Ulasan

“Para komentator politik terkemuka kerap mengkritik para Teoritisi
Konspirasi (ahli teori konspirasi) dari seluruh kelompok spectrum politik
sebagai “paranoid”, karena postulasi/teori mereka dinilai menggelikan,
bahwa Pemerintah Amerika Serikat dikendalikan oleh sebuah Pemerintahan
Bayangan. Menurut Teori Konspirasi yang mereka nilai ”konyol” ini,
jaringan elit politik memanipulasi peristiwa-peristiwa global untuk
mengembangkan dan mengkonsolidasikan pengendalian/ kontrol mereka
terhadap tujuan bangsa-bangsa lain di bumi ini, khususnya di bidang
politik, keuangan dan militer.”

“Untuk menolak teori yang dinilai tidak berdasar ini, seseorang harus
mengabaikan keberadaaan sejumlah kelompok yang telah mapan dan
terdokumentasi dengan baik, yang telah berperan memintal benang-benang
kekuasaan menjadi suatu badan usaha dan kepentingan-kepemtingan dana
internasional yang menggurita (meng-konglomerasi), yang telah dikenal
sebagai Tatanan Dunia Baru (The New World Order). Untuk menyebut
skema-skema ini sebuah “konspirasi” sepertinya hampir salah nama,
karena umumnya apa yang mereka lakukan terlihat dengan jelas, bagaikan
diterangi cahaya di siang hari.” Salah satu kelompok yang membawa
kawanan mereka ke arah Pemerintahan Dunia adalah Dewan Hubungan
Luar Negeri (the Council on Foreign Relations : CFR). Laporan ini akan
menyuguhkan sebuah ulasan yang taktis mengenai berbagai operasi Dewan
Hubungan Luar Negeri dan peranannya dalam politik global” 8
8 By Charles Overbeck ParaScope Editor easterisle@aol.com
“Komisi Trilateral tidak secara rahasia mengendalikan dunia. Dewan
Hubungan Luar Negeri ini melakukannya. ”

9

Senator Dan Smoot

“Tujuan akhir Dewan Hubungan Luar Negeri (CFR) adalah menciptakan
sebuah Sistem Sosialis Satu-Dunia, dan membuat Amerika Serikat sebagai
bagian resmi dari system itu.” 10
“Sekali para anggota CFR yang berkuasa telah memutuskan bahwa
Pemerintah Amerika Serikat harus mengadopsi kebijakan tertentu, berbagai
fasilitas penelitian yang substansial dari CFR (Tavistock Institute)
diterapkan untuk mengembangkan berbagai argumen, baik secara
intelektual maupun emosional, untuk mendukung kebijakan baru tersebut,
dan untuk mengacaukan serta mendiskreditkan pihak oposisi, baik secara
intelektual maupun politik.” Dewan Hubungan Luar Negeri (CFR) bahkan
menempatkan kedaulatan negara dan kemerdekaan negara Amerika di
bawah kekuatan besar Pemerintahan Satu-Dunia (one-world government).
Ambisi untuk menyerahkan kedaulatan dan kemerdekaan Amerika Serikat
dilakukan oleh sebagian besar dari anggota Dewan Hubungan Luar Negeri.
Jadi dalam kamus CFR bahkan tidak ada istilah yang sepenting: ’untuk
negara harus didahulukan’.” 11
Latar Belakang Informasi tentang CFR
Menurut web page masalah luar negeri (http://www.foreignaffairs.org),
organisasi Dewan Hubungan Luar Negeri (CFR) didirikan ketika beberapa
peserta “Konferensi Perdamaian Paris” asal Amerika memutuskan bahwa
saat itulah waktunya bagi penduduk swasta Amerika menjadi lebih terbiasa
dengan tanggung jawab dan kewajiban-kewajiban internasional yang
semakin meningkat yang diemban negara Amerika.
Dewan Hubungan Luar Negeri didirikan tahun 1921 di Harold Pratt House,
di East 68th Street, New York City. Tahun 1922, Dewan Hubungan Luar
Negeri (CFR) mulai menerbitkan sebuah journal yang bernama “Foreign
Affairs.”
9 Sir Winston Lord, President of Council on Foreign Relations, 1978 (see Aid & Abet Vol 2 No. 2 pg. 7)
10A. Ralph Epperson / Unseen Hand / pg. 197 / 1997 / Publius Press
11 Admiral Chester Ward, former Judge Advocate General U.S. Navy (Shadows pg. 9)
Pada 15 Desember 1922 CFR mengesahkan Pemerintahan Dunia dalam
majalahnya “Foreign Affairs.” Penulis Philip Kerr menyatakan : “Jelaslah
tidak akan ada kedamaian dan kesejahteraan bagi umat manusia selama
bumi ini tetap dibagi menjadi 50 atau 60 negara-negara merdeka, hingga
dibentuk sebuah system internasional. Masalah yang nyata dewasa ini
adalah Pemerintahan Dunia.”
Richard Nixon
“Kita perlu menyusun pendekatan-pendekatan regional untuk berbagai
kebutuhan pembangunan dan untuk menjalankan evolusi dari TATANAN
DUNIA BARU (NEW WORLD ORDER).” 12
Pertanyaan pertama yang muncul dalam benak adalah, siapa yang memberi
wewenang kepada orang-orang ini untuk menentukan berbagai
tangungjawab dan kewajiban dari negara Amerika Serikat? Bukankah
negara Amerika memiliki konstitusi (Undang-Undang Dasar)? Untuk
menentukan pengaturan wewenang untuk itu ada prosedur yang harus
dilalui.” Web page CFR itu bahkan tidak mempublikasikan fakta bahwa
sejak awal organisasi itu disusun sebagai bagian dari sebuah jaringan
kekuasaan yang lebih luas. Mengapa mereka menyembunyikan informasi
ini dari masyarakat umum, jika mereka memang benar-benar organisasi
yang sah?
Menurut buku induk CFR tahun 1936, beberapa anggota pentolan
delegasi Konferensi Perdamaian Paris bertemu di Hotel Majestic di
Paris pada 30 Mei 1919, untuk mendiskusikan pembentukan sebuah
kelompok internasional yang dapat memberi nasehat kepada
pemerintahan masing-masing negara yang mereka hormati dalam
berbagai masalah internasional.
Lebih jauh buku induk itu menyebutkan , “ Pada sebuah pertemuan tanggal 5
Juni 1919, para perencana menentukan bahwa akan lebih baik memiliki
organisasi-organisasi terpisah yang saling bekerja sama satu sama lain.
Konsekuensinya, mereka membuat Dewan Hubungan Luar Negeri, dengan
kantor pusat di New York, dan sebuah organisasi kandungnya, “the Royal
Institute of International Affairs” (Institut milik kerajaan untuk Masalahmasalah
Internasional) di London, yang juga dikenal sebagai “the Chatham
12 Oct. 1967 issue of Foreign Affairs magazine, published by CFR
House Study Group” (Kelompok Studi Chatham House) yang bertugas
memberi nasehat kepada pemerintahan Inggris. Sebuah organisasi cabang,
“The Institute of Pacific Relations” (Institut Hubungan Pasifik), juga
dibentuk untuk berhubungan secara eksklusif dengan masalah-masalah
Timur Jauh. Organisasi-organisasi lainnya dibentuk di Paris dan Hamburg.
Sejumlah 3.000 posisi di Dewan Hubungan Luar Negeri (CFR) dengan cepat
terisi oleh para elit Amerika. Saat ini anggota CFR menduduki posisi-posisi
kunci di pemerintahan, media massa, lembaga-lembaga keuangan,
perusahaan-perusahaan multinasional, militer dan berbagai aparat keamanan
nasional. Dengan kata lain mereka sangat berpengaruh dan memiliki
jaringan yang sangat luas.
Sejak awal berdirinya, CFR telah berfungsi sebagai penengah antara para elit
lembaga keuangan tingkat tinggi, perusahaan minyak besar, para petinggi
perusahaan dengan pemerintah Amerika Serikat. Cabang eksekutifnya selalu
bergantian secara teratur antara pemerintahan dari partai Republik dan partai
Demokrat. Tetapi, anggota-anggota Dewan Hubungan Luar Negeri selalu
memegang posisi di kabinet. Para pengamat politik dari aliran kiri maupun
kanan telah sering menyatakan bahwa jika anda ingin mengetahui apa
kebijakan luar negeri Amerika Serikat tahun depan, anda harus membaca
jurnal “Foreign affairs” tahun ini saja.
Dewan Hubungan Luar Negeri telah menyebutkan dalam beberapa
kesempatan bahwa: “Dewan Hubungan Luar Negeri tidak memiliki afiliasi
dengan pemerintah Amerika Serikat”. Lelucon apa ini. Makna di balik
pernyataan mereka itu sebenarnya adalah menunjuk kepada pendanaan yang
datang dari anggota, yakni melalui pendaftaran langganan bagi program
perusahaan mereka, bantuan-bantuan yayasan, dan sebagainya.
Kenyataannya anggota-anggota CFR berhubungan sangat erat dengan
pemerintah Amerika Serikat. Sejak tahun 1940, setiap Menteri Luar Negeri
Amerika Serikat (kecuali untuk Gubernur James Byrnes dari Carolina
Selatan, satu-satunya pengecualian) menjadi anggota Dewan Hubungan
Luar Negeri dan/ atau organisasi adik kandungnya Komisi Trilateral. Juga
sejak 1940 setiap Menteri urusan Perang dan setiap Menteri Pertahanan
Amerika Serikat menjadi anggota Dewan Hubungan Luar Negeri. Hampir
selama keberadaannya, dimulai dengan anggota pendirinya Allen Dulles,
anggota-anggota Dewan Hubungan Luar Negeri telah mengepalai Lembaga
Intelijen Pusat (CIA). Secara tidak langsung setiap Penasehat Kunci
Keamanan Nasional dan Penasehat Kunci Kebijakan Luar Negeri Amerika
Serikat, adalah anggota Dewan Hubungan Luar Negeri selama 70 tahun
terakhir. Jadi saya bertanya : siapa sebenarnya yang mengendalikan Amerika
Serikat? Sebagaimana anda melihatnya dengan jelas sekarang, bahwa
Pemerintahan Bayangan Amerika bukan sekedar mitos, namun benar-benar
ada.
Catatan Menarik:
Jika Bin Laden dan ke-19 pembajak pesawat bukanlah pelaku Serangan
Teror 11 September di Amerika Serikat, dan Pemerintah Amerika yang
sesungguhnya tidak bertanggung jawab, lalu yang melakukannya berarti
tiada lain dari pada anggota-anggota Pemerintah Bayangan Amerika, yang
telah merencanakan dan menjalankan Serangan 11 September atas warga
Amerika Serikat!. Warga Amerika terus menerus dibohongi dan pikiran
mereka terus menerus dimanipulasi oleh Dewan Hubungan Luar Negeri dan
anggota Pemerintah Bayangan Amerika lainnya yang berpengaruh. 13
Pada 7 Februari 1950, anggota Lembaga Keuangan Internasional dan CFR
James Warburg menyatakan kepada Senat Sub-komite Hubungan Luar
Negeri : “Kita akan memiliki Pemerintahan Dunia, suka atau tidak suka—
dengan cara menaklukkan atau menyetujuinya.” 14
Para anggota CFR mengisi sebagian besar posisi kabinet di Gedung Putih.
Presiden Clinton sendiri adalah anggota CFR, Komisi Trilateral dan
Kelompok Bilderberg, mempekerjakan hampir seratus (100) anggota CFR
pada pemerintahannya lalu. Presiden silih berganti datang dan pergi, tetapi
kekuasaan CFR dan agendanya selalu tetap utuh.
Keanggotaan Dewan Hubungan Luar Negeri
(CFR)
Berikut adalah daftar Presiden Amerika Serikat, Pejabat pemerintahannya
dan Organisasi-organisasi lain yang pernah atau masih menjadi anggota
CFR.
13 911 The Real Truth / Author Jerry D. Gray / Publisher Gema Insani / 2004
14 http://www.geocities.com/CapitolHill/Lobby/1887/secondessay.html
Pemerintah Harry S. Truman
Dean Acheson (Menteri Luar Negeri), Robert A. Lovett (Tangan Kanan
Menteri Luar Negeri yang kemudian menjadi Menteri Pertahanan), W.
Averill Harriman (Administrator Perencananaan Darurat Militer), John
McCloy (Komisi Tinggi untuk Jerman), George Kennan (Penasehat
Departemen Luar Negeri), Charles Bohlen (Penasehat Departemen Luar
Negeri).
Pemerintah Dwight Eisenhower
Ketika anggota CFR Dwight Eisenhower menjadi Presiden, ia menunjuk 6
anggota CFR untuk kabinetnya, dan 12 posisi Tangan Kanan Menteri :
John Foster Dulles (Menteri Luar Negeri, seorang kerabat Rockefellers
anggota pendiri utama CFR, Pimpinan Yayasan Rockefeller dan Bantuan
Carnegie Untuk Perdamaian Internasional), Robert B. Anderson (Menteri
Keuangan), Lewis Straus (Menteri Perdagangan), Allen Dulles (Kepala
Operasi 0SS di Swiss selama Perang Dunia II yang menjadi Direktur CIA,
dan Presiden CFR).
Pemerintahan John F. Kennedy
Ketika anggota CFR John F. Kennedy menjadi Presiden, 63 dari 82 namanama
dalam daftar calon pejabat Departemen Luar Negeri nya adalah
anggota CFR. John Kenneth Galbraith berkata: “Diantara kami yang telah
bekerja untuk pemilihan Presiden Kennedy dipertimbangkan duduk di
pemerintahan karena alas an apa yang telah kami lakukan, tetapi kebijakan
luar negeri masih dilakukan oleh orang-orang Dewan Hubungan Luar
Negeri (CFR).”
Diantara anggota-anggota yang lebih diingat dalam pemerintahannya adalah:
Dean Rusk (Menteri Luar Negeri), C. Douglas Dillon (Menteri Keuangan),
Adlai Stevenson (Duta Besar PBB), John McCone (Direktur CIA), W.
Averell Harriman (Duta Besar), John J. McCloy (Administrator Pelucutan
Senjata Perang), Gen. Lyman L. Lemnitzer (Pimpinan Gabungan Kepalakepala
Staff), John Kenneth Galbraith (Duta Besar untuk India), Edward R.
Murrow (Kepala Lembaga Informasi Amerika Serikat), Arthur H. Dean
(Kepala Delegasi Amerika Serikat untuk Konferensi Pelucutan Senjata
Perang Jenewa), Arthur M. Schlesinger, Jr. (Asisten Khusus Gedung Putih
dan ahli Sejarah yang tercatat), Thomas K. Finletter (Duta Besar untuk
NATO dan OECD (Organisasi untuk Kerja sama Ekonomi dan
Pembangunan), George Ball (Tangan Kanan Menteri Luar Negeri untuk
masalah-masalah Ekonomi), McGeorge Bundy (Asisten Khusus Untuk
Keamanan Nasional, yang kemudian menjadi Kepala Yayasan Ford), Robert
McNamara (Menteri Pertahanan), Robert F. Kennedy (Jaksa Agung), Paul
H. Nitze (Asisten Menteri Pertahanan), Charles E. Bohlen (Asisten Menteri
Luar Negeri), Walt W. Restow (Deputy Penasehat Keamanan Nasional),
Roswell Gilpatrick (Deputy Menteri Pertahanan), Henry Fowler (Tangan
Kanan Menteri Luar Negeri), Jerome Wiesner (Asisten Khusus Presiden),
Angier Duke (Kepala Protokol).
Pemerintahan Lyndon VB. Johnson
Roswell Gilpatrick (Deputy Menteri Pertahanan), Walt W. Rostow (Asisten
Khusus Presiden), Hubert H. Humphrey (Wakil Presiden), Dean Rusk
(Menteri Luar Negeri), Henry Fowler (Menteri Keuangan), George Ball
(Tangan Kanan Menteri Luar Negeri), Robert McNamara (Menteri
Pertahanan), Paul H. Nitze (Deputy Menteri Pertahanan), Alexander B.
Trowbridge (Menteri Perdagangan), William McChesney Martin (Pimpinan
Dewan Reserve Federal), and Gen. Maxwell D. Taylor (Pimpinan Dewan
Intelijen Luar Negeri).
Pemerintahan Richard M. Nixon
Nixon menunjuk lebih 100 anggota CFR untuk duduk dalam
Pemerintahannya
Brown (Panitia Penasehat Umum Amerika Serikat untuk Lembaga
Pengawasan Senjata dan Pelucutan Senjata Perang Amerika Serikat,
Anggota Senior Delegasi Amerika Serikat untuk berbicara dengan Rusia
dalam SALT), Dr. Arthur Burns (Pimpinan Federal Reserve), C. Fred
Bergsten (Staf Operasi Dewan Keamanan Nasional), C. Douglas Dillon
(Panitia Penasehat Umum Amerika Serikat untuk Lembaga Pengawasan
Senjata dan Pelucutan Senjata Perang Amerika Serikat), Richard N. Cooper
(Staf Operasi Dewan Keamanan Nasional), Gen. Andrew J. Goodpaster
(Komandan Tertinggi Angkatan Bersenjata Gabungan di Eropa), John W.
Gardner (Dewan Direksi Pusat Nasional untuk Gerakan Relawan), Elliot L.
Richardson (Tangan Kanan Menteri Luar Negeri, Menteri Pertahanan,
Jaksa Agung; dan Menteri Kesehatan, Pendidikan dan Kesejahteraan),
David Rockefeller (Kelompok Kerja untuk Pembangunan Internasional),
Nelson A. Rockefeller (Kepala Misi Kepresidenan untuk Mengetahui
Pandangan Para Pemimpin Negara-negara Amerika Latin), Rodman
Rockefeller (Anggota, Dewan Penasehat untuk Usaha-minoritas), Dean
Rusk (Panitia Penasehat Umum Amerika Serikat untuk Lembaga
Pengawasan Senjata dan Pelucutan Senjata Perang Amerika Serikat),
Gerald Smith (Directur Lembaga Pengawasan Senjata dan Pelucutan
Senjata Perang), Cyrus Vance (Panitia Penasehat Umum Amerika Serikat
untuk Lembaga Pengawasan Senjata dan Pelucutan Senjata Perang
Amerika Serikat), Richard Gardner (Anggota Komisi Perdagangan
Internasional dan Kebijakan Investasi), Sen. Jacob K. Javits (Perwakilan
untuk Sesi Pertemuan Umum ke-24 PBB), Henry A. Kissinger (Menteri
Luar Negeri, Profesor Universitas Harvard yang pernah menjadi
penasehat pribadi Rockefeller untuk masalah-masalah luar negeri,
mengkampanyekan secara terbuka “Tatanan Dunia Baru” : “New World
Order”), Henry Cabot Lodge (Pempimpin Perunding dalam Pembicaraan
Damai Paris), Douglas MacArthur II (Duta Besar untuk Iran), John J.
McCloy (Ketua Panitia Penasehat Umum Amerika Serikat untuk Lembaga
Pengawasan Senjata dan Pelucutan Senjata Perang Amerika Serikat), Paul
H. Nitze (Anggota Senior Delegasi Amerika Serikat untuk Pembicaraan
dengan Rusia dalam SALT), John Hay Whitney (Anggota Dewan Direksi
Perusahaan Broadcasting Publik), George P. Shultz (Menteri Keuangan),
William Simon (Menteri Keuangan), Stanley R. Resor (Menteri
Persenjataan), William E. Colby (Direktur CIA), Peter G. Peterson (Menteri
Perdagangan), James Lynn (Menteri Perumahan), Paul McCracken (Ketua
Bantuan Ekonomi), Charles Yost (Duta Besar PBB), Harlan Cleveland
(Duta Besar NATO), Jacob Beam (Duta Besar untuk Uni Soviet), David
Kennedy (Menteri Keuangan).
Pemerintahan Gerald R. Ford
William Simon (Menteri Keuangan), Nelson Rockefeller (Wakil Presiden)
Pemerintahan Jimmy Carter
President Carter (yang menjadi anggota tahun 1983) menunjuk lebih dari
60 anggota CFR untuk duduk dalam pemerintahanya. Berikut beberapa
diantaranya:
Walter Mondale (Wakil Presiden), Zbigniew Brzeznski (Penasehat
Keamanan Nasional), Cyrus R. Vance (Menteri Luar Negeri), W. Michael
Blumenthal (Menteri Keuangan), Harold Brown (Menteri Pertahanan),
Stansfield Turner (Direktur CIA), Gen. David Jones (Ketua Gabungan
Kepala-kepala Staf).
Pemerintahan Ronald Reagan
Presiden Reagan menunjuk anggota 75 CFR dan anggota Komisi Trilateral
dalam pemerintahannya
Alexander Haig (Menteri Luar Negeri), George Shultz (Menteri Luar
Negeri), Donald Regan (Menteri Keuangan), William Casey (Direktur CIA),
Malcolm Baldrige (Menteri Perdagangan), Jeanne J. Kirkpatrick (Duta
Besar PBB), Frank C. Carlucci (Deputy Menteri Pertahanan), William E.
Brock (Perwakilan Khusus Perdagangan).
Pemerintahan George H.W. Bush
Selama kampanye Senat Amerika Serikat di Texas tahun 1964, George Bush
berkata: “Jika Cina Merah harus masuk PBB, kemudian PBB kehilangan
harapan dan kita harus menariknya.” Di tahun 1970, sebagai Duta Besar
PBB, ia mendorong Cina Merah untuk duduk di Perundingan Umum. Ketika
Bush terpilih menjadi Presiden, dialah anggota CFR pertama yang
mengatakan ke publik tentang “Tatanan Dunia baru (New World Order) dan
di dalam pemerintahannya duduk sekitar 350 anggota CFR dan anggota
Komisi Trilateral :
Brent Scowcroft (Penasehat Keamanan Nasiona), Richard B. Cheney
(Menteri Pertahanan), Colin L. Powell (Ketua Gabungan Kepala-kepala
Staf), William Webster (DirekturCIA), Richard Thornburgh (Jaksa Agung),
Nicholas F. Brady (Menteri Keuangan), Lawrence S. Eagleburger (Deputy
Menteri Luar Negeri), Horace G. Dawson, Jr. (Lembaga InformasiAmerika
Serikat, Direktur Kesetaraan Kesempatan dan Hak-hak Sipil), Alan
Greenspan (Ketua Dewan Reserve Federal).
Pemerintahan Bill Clinton
Ketika anggota CFR Bill Clinton terpilih menjadi Presiden, majalah
Newsweek kelak merujuknya sebagai “Presiden Jaman Baru” (“New Age
President”). Oktober 1993, Richard Harwood, penulis di harian Washington
Post, saat menggambarkan Pemeritahan Clinton berkata, bahwa
keanggotaannya di CFR adalah “hal yang paling mendekati kemapanan
dalam memimpin negara Amerika Serikat”.
Al Gore (Wakil Presiden), Donna E. Shalala (Menteri Kesehatan dan
Pelayanan Kemanusiaan), Laura D. Tyson (Ketua Dewan Penasehat
Ekonomi), Alice M. Rivlin (Deputy Direktur Manajement Perkantoran dan
Budget), Madeleine K. Albright (Duta Besar PBB), Warren Christopher
(Menteri Luar Negeri), Clifton R. Wharton, Jr. (Deputy Menteri Luar Negeri
dan Mantan Ketua Yayasan Rockefeller), Les Aspin (Menteri Pertahanan),
Colin Powell (Ketua Gabunga Kepala-kepala Staf), W. Anthony Lake
(Penasehat Keamanan Nasional), George Stephanopoulos (Penasehat
Senior), Samuel R. Berger (Deputy Penasehat Keamanan Nasional), R.
James Woolsey (Direktur CIA), William J. Crowe, Jr. (Ketua Dewan
Penasehat Intelijen Luar Negeri), Lloyd Bentsen (Mantan anggota, Menteri
Keuangan), Roger C. Altman (Deputy Menteri Keuangan), Henry G.
Cisneros (Menteri Perumahan dan Pembangunan Perkotaan), Bruce Babbitt
(Menteri Dalam Negeri), Peter Tarnoff (Pembantu Menteri Luar Negeri
untuk Masalah-masalah Keamanan Internasional), Winston Lord (Asisten
Menteri Luar Negeri untuk Masalah-masalah asia Timur dan Pasifik),
Strobe Talbott (Koordinator Bantuan bagi Negara-negara Persemakmuran
Merdeka), Alan Greenspan (Ketua system Reserve Federal), Walter
Mondale (Duta Besar untuk Jepang), Ronald H. Brown (Menteri
Perdagangan), Franklin D. Raines (Ekonomi dan Perdagangan
Internasional).
Pemerintahan George W. Bush
Richard Cheney (Wakil Presiden, Mantan Menteri Pertahanan di bawah
Presiden Bush --senior), Colin Powell (Menteri Luar Negeri, Mantan Ketua
Gabungan Kepala-kepala Staf di bawah Presiden Bush dan Clinton),
Condoleeza Rice (Penasehat Keamanan Nasional, Mantan anggota Dewan
Keamanan Nasional Presiden Bush), Robert B. Zoellick (Perwakilan
Peragangan A.S., Mantan Pembantu Menteri Luar Negeri pada
pemerintahan Presiden Bush --senior), Elaine Chao (Menteri Perburuhan),
Brent Scowcroft (Ketua Dewan Penasehat Intelijen Luar Negeri, Mantan
Penasehat Keamanan Nasional untuk President Bush), Richard Haass
(Direktur Perencanaan Kebijakan di DepartemenLuar Negeri dan Duta
Besar Keliling), Henry Kissinger (Dewan Kebijakan Pertahanan Pentagon,
Mantan Menteri Luar Negeri di bawah Presiden Nixon dan Ford), Robert
Blackwill (Duta Besar A.S. untuk India, Mantan anggota Dewan Keamanan
Nasional Presiden Bush), Stephen Friedman (Menteri Penasehat Ekonomi
Gedung Putih), Stephen Hadley (Deputy Penasehat Keamanan Nasional,
Mantan Asisten Menteri Pertahanan di bawah Cheney), Richard Perle
(Ketua Dewan Kebijakan Pertahanan Pentagon, Mantan Asisten Menteri
Pertahanan di Pemerintahan Reagan), Paul Wolfowitz (Asisten Menteri
Pertahanan, Mantan Asisten Menteri Luar Negeri di Pemerintahan Reagan,
dan Mantan Pembantu Menteri Pertahanan di Pemerintahan Bush), Dov S.
Zakheim (Pembantu Menteri Pertahanan, Pengawas Keuangan, Mantan
Pembantu Menteri Pertahanan di Pemerintahan Reagan), I. Lewis Libby
(Ketua Kepala-kepala Staf untuk Wakil Presiden, Mantan Deputy Pembantu
Menteri Pertahanan). 15
Dewan Masalah-masalah Luar Negeri hanya menerima penduduk Amerika
sebagai anggotanya dan memiliki keanggotaan sekitar 3.600 orang. Dari
keanggotaa ini termasuk para bankir berpengaruh, pejabat-pejabat
perusahaan, dan pejabat pimpinan pemerintahan yang secara signifikan telah
mempengaruhi kebijakan-kebijakan dalam negeri maupun luar negeri selama
30 tahun terakhir. David Rockefeller lah, yang mengepalai lingkaran
dalam CFR, yang memilih setiap anggotanya. Diyakini bahwa hirarki
lingkaran dalam itu termasuk keturunan asli “para konspirator penerang
cahaya” (Para Kesatria Suci) yang saat ini dikenal sebagai “Freemasons”,
yang telah mengganti nama keluarga asli mereka menjadi nama yang lebih
“amerika” agar dapat menyembunyikan identitas mereka sebenarnya. 2


2B Continued...



Part 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14... Daftar Pustaka




CREDIT : WIND OF CHANGE

0 comments:

Post a Comment

 

The Most Reliable Hosting Service

Friends